Piala FFI
YOGYAKARTA- Yogyakarta dipilih menjadi lokasi penyelenggaraan puncak acara Festival Film Indonesia (FFI) 2012. Hasil assesment panitia FFI, Yogyakarta menyisihkan dua kota lain, yakni Solo dan Semarang yang juga menjadi kandidat lokasi penyelenggaraan Piala Citra 2012 itu.
Ketua Panitia FFI 2012, Duto Sulistiadi, mengatakan, kekuatan unsur budaya di Yogyakarta menjadikan panitia akhirnya memilih daerah yang baru saja mendapatkan UU Keistimewaan menjadi tempat penyelenggaraan puncak penghargaan tertinggi insan perfilman di Indonesia.
“Yogyakarta dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan warisan budaya. Faktor lain yang penting adalah dukungan infrastruktur yang cukup untuk penyelenggaraan acara. Hal tersebut tidak dimiliki Solo.”
“Sementara kalau Semarang, tampaknya akan lebih siap di 2013 mendatang,”tutur Duto, seusai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Puncak acara FFI 2012 di Yogyakarta akan berlangsung selama tiga hari, mulai 6-8 Desember. Selain pemberian penghargaan kepada 14 katagori untuk film bioskop, puncak acara juga akan dilakukan pemberian penghargaan kepada film pendek dan film dokumenter terbaik.
Dari data terakhir proses penjurian, saat ini untuk film bioskop telah terdaftar 48 judul film. Sementara untuk dokumenter dan film pendek dari target 70 judul film, yang sudah masuk di meja panitia sebanyak 120 judul.
“Data terakhir jumlah film komersial yang diproduksi di Indonesia untuk tahun ini ada 86 judul, tetapi yang masuk 48 karena untuk genre horor kali ini tidak ada yang mendaftar,” ujar Duto.
Selain pemberian penghargaan Piala Citra, juga telah disiapkan sejumlah agenda penunjang, seperti pemutaran film nominator secara gratis dengan layar tancap bagi masyarakat umum, serta parade artis nasional untuk lebih mendekatkan dengan masyarakat Yogyakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara, mengatakan, sebelum digelar puncak acara akan digelar road show FFI 2012 di tujuh kota. Itu menjadi bagian penting dari upaya untuk semakin menguatkan pemahaman masyarakat untuk bangga dengan film nasional.
“Arahan dari Bapak Gubernur, FFI kali ini harus lebih memiliki nilai yang lebih baik, dan penyelenggaraannya harus lebih berbasis pada nilai budaya,” tandas Engkus yang mendampingi Panitia FFI 2012 bertemu dengan HB X.
(Maha Deva/Koran SI/kem)Ketua Panitia FFI 2012, Duto Sulistiadi, mengatakan, kekuatan unsur budaya di Yogyakarta menjadikan panitia akhirnya memilih daerah yang baru saja mendapatkan UU Keistimewaan menjadi tempat penyelenggaraan puncak penghargaan tertinggi insan perfilman di Indonesia.
“Yogyakarta dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa yang kaya akan warisan budaya. Faktor lain yang penting adalah dukungan infrastruktur yang cukup untuk penyelenggaraan acara. Hal tersebut tidak dimiliki Solo.”
“Sementara kalau Semarang, tampaknya akan lebih siap di 2013 mendatang,”tutur Duto, seusai beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Puncak acara FFI 2012 di Yogyakarta akan berlangsung selama tiga hari, mulai 6-8 Desember. Selain pemberian penghargaan kepada 14 katagori untuk film bioskop, puncak acara juga akan dilakukan pemberian penghargaan kepada film pendek dan film dokumenter terbaik.
Dari data terakhir proses penjurian, saat ini untuk film bioskop telah terdaftar 48 judul film. Sementara untuk dokumenter dan film pendek dari target 70 judul film, yang sudah masuk di meja panitia sebanyak 120 judul.
“Data terakhir jumlah film komersial yang diproduksi di Indonesia untuk tahun ini ada 86 judul, tetapi yang masuk 48 karena untuk genre horor kali ini tidak ada yang mendaftar,” ujar Duto.
Selain pemberian penghargaan Piala Citra, juga telah disiapkan sejumlah agenda penunjang, seperti pemutaran film nominator secara gratis dengan layar tancap bagi masyarakat umum, serta parade artis nasional untuk lebih mendekatkan dengan masyarakat Yogyakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara, mengatakan, sebelum digelar puncak acara akan digelar road show FFI 2012 di tujuh kota. Itu menjadi bagian penting dari upaya untuk semakin menguatkan pemahaman masyarakat untuk bangga dengan film nasional.
“Arahan dari Bapak Gubernur, FFI kali ini harus lebih memiliki nilai yang lebih baik, dan penyelenggaraannya harus lebih berbasis pada nilai budaya,” tandas Engkus yang mendampingi Panitia FFI 2012 bertemu dengan HB X.
sumber : jogja.okezone.com
Comments
Post a Comment