Tari Bedaya Pangkur

Keterangan
Sejarah

Sebuah tarian sakral Keraton Kasunanan Surakarta yaitu tari Bedaya Pangkur digelar diluar tembok keraton. Tarian yang berumur lebih dari 200 tahun ini dipentas dalam bentuk aslinya oleh koreografer jepang di Taman Budaya Solo, Jawa Tengah.

Arti
Seperti tari yang diciptakan antara tahun 1787 hingga 1820 ini mengambarkan syair yang romantis.

Gerakan
Di sepanjang pementasan tari Bedaya Pangkur, karya Pakubuwono IV ini bertempo lambat. masing-masing penari melakukan gerakan sesuai dengan penafsiran dan irama, bukan menari dengan hitungan seperti halnya pada tari-tari moderen. Tidak heran jika gerak para penari terlihat agak kurang rapi namun kompak. (Sumber : http://www.indosiar.com/ragam/68380/tari-bedaya-pangkur-tarian-sakral-berumur-200-tahun).


The documentation of classical Javanese court dance Bedhaya and Srimpi is a project to conserve these dances. The reconstructions are done gradually with the support of experts and choreographers, such as Sulistyo Tirtokusumo. Dress reconstructions will be done by Iwan Tirta, the leading Indonesian batik designer. Currently, the audiovisual documentation of "Bedhaya Pangkur" had been completed, as well as the musical accompaniment of "Bedhaya Anglir Mendung" and "Bedhaya Duradasih".

http://poss.tarumanagara.ac.id

Comments