PENGOBATAN CARA NABI (THIBBUN NABAWI)


Jika ada yang mempertanyakan “Apa hubungannya petunjuk Nabi dengan persoalan ini? Apalagi semua persoalan disangkutkan dengan NABI, entah menyangkut energi, obat2an, ilmu medis bahkan cara memelihara kesehatan segala?

Jelas pertanyaan itu muncul dari kebodohan dan kepicikan sipenanya. Sebab Rosulullah saw, Muhammad putra Abdullah adalah sosok manusia sempurna yang tidak mungkin berdusta tentang wahyu, ajaran yang dibawanya berasal dari Allah Swt yang lebih mengerti kondisi tentang apa yang telah diciptakan-Nya dimana hingga detik ini banyak manusia berlomba-lomba membuktikan kebenaran ucapannya tersebut yang terangkum dalam 2 kitab, Yakni Al Qur’an Dan Hadits.

Jika seorang hamba memahami dan mendalami kedua kitab tersebut secara sempurna lewat berbagai dalil tegas dan berbagai penerapannya niscaya akan didapatinya sebuah rangkuman ilmu yang demikian dalam dan luas, yang tidak ada pertentangan didalamnya. Akan dilihatnya seluruh ilmu ada didalam kedua sumber tersebut. Sebab POROS DARI SEMUA ILMU adalah mengenal Allah, memahami maksud perintah dan larangan-Nya serta apa yang telah diciptakan-Nya. Sedangkan para Nabi dan Rosul adalah ciptaan-Nya yang paling dekat terhadap semuanya itu, sehingga ilmu yang dimiliki oleh pengikut para Nabi dan Rosul tentu lebih tepat dan berkhasiat dibanding ilmu medis lainnya. Walhasil, Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir, penghulu para Nabi tentu merupakan pengetahuan medis terakhir yang diturunkan yang paling tepat dan paling berkhasiat

Karena itulah Umat Muhammad adalah umat terbaik yang pernah dilahirkan, umat yang paling tinggi derajatnya, umat terbaik dan paling mulia disisi Allah, Umat yang paling sehat akal dan fitrahnya, paling tinggi ilmunya dan paling dekat dengan kebenaran. Ilmu, hikmah dan kesantunan yang Allah anugrahkan pada mereka (Alqur’an dan Hadits) tidak dapat ditandingi oleh umat manapun juga.

Mereka adalah umat yang pernah diperlihatkan segala bentuk amal dan akal orang2 sebelumnya (umat dari Nabi2 terdahulu) bahkan amal perbuatan dan tingkatan mereka sekaligus sehingga bertambahlah ilmu, kesabaran dan akal kaum Muslimin. Oleh sebab itu Kita lah sebenarnya yang memiliki dasar darah yang baik jika kita mengikuti apa yang ada pada kedua sumber tersebut.

Dengan alasan itulah Kaum Nashrani (Umat Nabi Isa a.s) banyak didominasi oleh kepandiran, kedangkalan dalam pemahaaman dan intelektualitas, karena cenderung memiliki banyak dahak dan lendir dalam tubuhnya.

Sementara Kaum Yahudi (Umat Nabi Musa a.s) didominasi oleh rasa sedih, murung, rendah diri dan memiliki kecenderungan penyakit kuning

Sedangkan Kaum Muslimin (Umat Nabi Muhammad saw) lebih didominasi oleh intelektualitas, keberanian dan pemahaman yang baik

MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN-NYA

Comments