Gempa Bantul Akibat Patahan Baru; Bangunan Kraton Yogya Rusak


YOGYA (KR) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Yogyakarta, Budi Waluyo DIPl Seis menjelaskan, pusat gempa yang terjadi pada tahun 2006 berada 20 Km dari patahan Opak-Oya. Sedangkan pusat gempa pada Sabtu (21/8) kemarin berada 7 Km dari patahan gempa tahun 2006.
”Pusat gempa Sabtu kemarin bergeser, jadi bisa dikatakan patahan baru,” jelasnya, kepada KR terkait dengan gempa 5 SR Sabtu malam.
Adanya rentetan gempa yang terjadi di sejumlah daerah dan pengaruhnya terhadap gempa berkekuatan 5,0 SR di Bantul, Budi mengungkapkan, gempa yang terjadi di suatu daerah bisa dikatakan mentraiger (memicu) gempa di daerah lain, apabila jaraknya hanya beberapa jam. Namun seandainya jarak kedua gempa tersebut sampai beberapa hari lebih cenderung pada penambahan energi.
Gempa bumi dengan kekuatan 5,0 Skala Richter (SR) yang terjadi Sabtu (21/8), tepatnya 15 Km Tenggara Bantul masih merupakan satu rangkaian dengan gempa yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Karena gempa yang terjadi di suatu daerah sebetulnya saling berhubungan. Akibatnya apabila di suatu daerah terjadi ketidakseimbangan bisa memicu daerah lain.
”Soal periode ulang gempa yang baru akan terjadi sekitar 70 tahun atau 100 tahun setelah gempa utama, sebetulnya hanya perkiraan secara statistik. Karena sistem lempeng tektonik India Australia apabila satu yang bergeser maka yang lain akan mencari keseimbangan,” kata Peneliti dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM sekaligus dosen Geomorfologi Fakultas Geografi UGM Dr Sunarto saat ditemui KR di rumahnya, Minggu (22/8).
Sunarto mengatakan, wilayah DIY dan Jawa Tengah termasuk daerah yang memiliki potensi tinggi untuk terjadi gempa besar. Untuk itu sudah saatnya masyarakat harus membiasakan diri bersahabat dengan gempa bumi dan mengenali tanda-tanda alam yang terjadi.
Mantan Kepala PSBA UGM itu menambahkan, daerah yang memiliki potensi gempa besar, tapi gempa tersebut tidak (jarang) terjadi justru perlu diwaspadai. Karena akumulasi energi di daerah tersebut menjadi semakin besar. Sebaliknya jika energi tersebut sering terlepaskan justru kemungkinan terjadinya gempa besar yang bisa menimbulkan kerusakan justru akan berkurang.
Kraton Rusak
Gempa 5 SR, Sabtu (21/8) malam mengakibatkan sejumlah bangunan Kraton Yogya rusak. Di Bangsal Srimanganti, 4 dari 36 saka (tiang penyangga) mengalami kerusakan pada umpak (bantalan tiang). Sedang di Bangsal Kencana salah satu saka bergeser sekitar 2 cm.
”Saya baru tahu tadi pagi kalau ada kerusakan akibat gempa kemudian langsung ngecek ke sini,” kata GBPH Prabukusumo ketika meninjau kondisi Kraton Yogya pasca gempa, Minggu (22/8) siang. Turut hadir Kawedanan Hageng Punakawan Wahana Sarta Kriya KGPH Hadiwinoto, konsultan dari UAJY Ir Benny Puspantoro MSc serta Kepala Dinas PU ESDM DIY Ir Rani Sjamsinarsi.
Hadiwinoto mengemukakan, kerusakan di Bangsal Srimanganti sepertinya tidak terlalu parah. ”Hanya umpaknya yang retak,” katanya. Umpak terbuat dari semen yang diplesterkan di saka sebenarnya hanya merupakan kamuflase. Sebab sakanya sendiri dibuat masuk sampai ke bawah. Dengan demikian konstruksi atas tidak masalah.
Sedang di Bangsal Kencana, satu saka di sebelah utara bergeser sekitar 2 cm dan dua saka lainnya di sebelah timur dan selatan bergeser masing-masing 0,5 cm dan 1 cm. Sementara di Tepas Kawedanan Ageng Punakawan Purayakaya mengalami retak pada tembok. Retak cukup parah terjadi di Sarang Baya. ”Retaknya cukup besar,” kata Prabukusumo.
Benny mengatakan, kerusakan bangunan kraton akibat gempa kali ini sepertinya tidak terlalu berat. Namun demikian perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut. ”Tiang-tiangnya harus dicek dengan cara dilod (untuk mengetahui ketegakan). Juga pada blandar perlu dicek dengan waterpas untuk mengetahui kedatarannya. Kalau tingginya masih sama dan tidak ada kemiringan berarti tidak masalah,” jelas Benny.
Rani menambahkan, Dinas PU ESDM akan menerjunkan tim untuk mengetahui secara pasti sejauh mana kerusakan Kraton. ”Besok (hari ini) kami akan terjunkan tim. Semua stuktur akan dicek ulang,” katanya.(Ria/Ast)

www.kr.co.id

Comments